Rabu, 04 Januari 2012

CUTTING TOOL GERINDA

MACAM BATU GERINDA
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda:
a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.

Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.
 
BAGIAN-BAGIAN RODA GERINDA
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a. Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.
 
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.
 
PEMBUATAN RODA GERINDA
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.  Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.
 
BAHAN ASAH/PENGASAH
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda.
a. Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
b. Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
c. Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d. Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e. Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
f. Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.
PEREKAT
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
 
a. Vitrified bonds (V) adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.
 
b. Silicate bonds (mineral bond) (S). 
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.
 
c. Shellac bonds/Embalau (organik bond)(E). 
Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang.  Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
 
d. Rubber bonds (organik bond)(R). 
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
 
e. Synthetic resin bond bakelite (B) adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
 
Stuktur roda gerinda dinyatakan dengan angka-angka yaitu sebagai berikut :
 -Rapat : 0, 1, 2, 3,
 -Sedang: 4, 5, 6,
 -Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12

KODE PABRIK
Kode pabrik untuk penggerindaan khusus, atau pilihan lain dari pabrik. Penjelasan lain tentang Jenis Bahan Asah ( spesifikasi batu gerinda)
 
Butiran Bahan Asah yang banyak digunakan antara lain :
a. Oksida Aluminium / Aluminium Oxide (A)
Bahan asah ini terbuat dari bahan bauksit dan bahan ini memiliki sifat keras, ulet dan mampu menahan tegangan terus menerus. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : baja, besi kasar, besi tempa, baja perkakas, bronze dan bahan lainnya yang sejenis. Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna merah/orange. Beberapa yang termasuk kode yang termasuk dalam jenis Aluminium oxide antara lain :
1. A : digunakan untuk menggerinda alat-alat potong.
2. 32A&25A : digunakan untuk menggerinda baja kenyal dan mengasah alat potong.
3. 38A : digunakan untuk menggerinda ringan serta bahan yang sensitive terhadap panas.
4. 57A : digunakan untuk menggerinda bahan yang lunak dan liat.
5. 19A : digunakan untuk menggerinda bagian luar pada proses surface dan silindrical grinding.
6. 23A : digunakan untuk menggerinda dengan hasil ukuran yang presisi sekali.
 
b. Karbida Silisium / Carbide Silisium (C)
Bahan asah ini terbuat dari carbide silisium dan bahan ini memiliki sifat getas dan mudah pecah, sehingga mudah untuk memunculkan sisi potong yang baru. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : besi tuang, kuningan perunggu, tembaga, alumunium, batu, karet, plastic, stainless steel dan karbida semen atau dengan kata lain untuk material yang keras. Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna hijau.
Jenis butiran diamond dikelompokkan dalam 4 macam :
1. D : Natural Diamond
2. MD : Man made Diamond
3. CD : Nickel coated Man made Diamond
4. CDC : Copper coated Man made Diamond
 
c. Intan / Diamond (D)
Bahan asah ini terbuat dari intan (diamond) dan bahan ini memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa, marmer, dan batu-batu permata. Jenis butiran diamond:
D = Natural diamond
MD = man made diamond
CD = Nickel coated man made diamond
CDC = copper coated man made diamond
 
UKURAN BAHAN ASAH
Untuk membedakan ukuran butiran bahan asah dilakukan penyaringan secar bertingkat mulai dari yang kasar sampai yang halus. Ukuran dari saringan ini mununjukkan jumlah atau banyaknya lubang mata jala dalam ukuran panjang setiap panjang 1 inchi.

1 komentar:

  1. jika bahan nya cutter carbon 2 mm maka batu gerinda yang cocok apa yah ? tolong infonya segera thx

    BalasHapus