Minggu, 01 Januari 2012

Pengecoran Logam

Pengecoran adalah proses pembentukan logam melalui fasa cair dengan menggunakan cetakan (mould). Pengertian lain dari proses pengecoran adalah menuangkan cairan logam kedalam cetakan berongga yang kemudian dibiarkan dingin dan membeku. Awal penggunaan logam oleh orang, ialah ketika orang membuat perhiasan dari emas dan perak tempaan, dan kemudian membuat senjata atau mata bajak dengan menempa tembaga. Kemudian secara kebetulan orang menemukan tembaga mencair, selanjutnya mengetahui cara untuk menuang logam cair ke dalam cetakan, dengan demikian untuk pertama kalinya orang dapat membuat coran yang berbentuk rumit, umpanya perabotan rumah, perhiasan, dan lain- lain. Coran tersebut dibuat dari perunggu yaitu suatu paduan tembaga, timah, dan timbal yang titik cairnya lebih rendah dari titik cair tembaga. Pada proses pengecoran, hal yang harus diperhatikan adalah cetakan pasir yang digunakan, karena sebagian besar cetakan untuk coran di buat dengan membuat cetakan pasir.
Proses pengecoran dibagi menjadi dua, yaitu pengecoran tradisional (manual) dan pengecoran modern (otomatis/menggunakan mesin). Proses pengecoran secara manual contohnya yaitu pengecoran yang dilakukan dengan menggunakan pasir cetak dan cetakan yang masih dioperasikan tangan manusia/operator. Sedangkan proses pengecoran secara modern sudah menggunakan mesin otomatis dalam proses pengecorannya.
Pengecoran logam merupakan salah satu metode pembentukan benda kerja atau bahan baku benda kerja yang telah sejak lama dilakukan bahkan jauh sebelum berkembangnya Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana bukti-bukti yang ditemukan oleh archaeologist berupa benda kuno seperti koin-koin emas, perak dan perunggu dalam bentuk tiga dimensi dibuat melalui proses pengecoran, artinya paling tidak proses pengecoran sudah dilakukan sejak berkembangnya peradaban manusia.
Dalam berbagai hal benda-benda kerja yang dibentuk melalui proses pengecoran memiliki keunggulan baik sifat maupun efisiensinya pembentukannya, bahkan tidak dimiliki oleh bahan yang dibentuk dengan cara lain, misalnya pada besi/baja tempa, dimana benda-benda tuangan (hasil pengecoran) sifat-sifatnya dapat ditentukan oleh formulasi campuran dan dapat diperbaiki menurut kebutuhan kita, bentuk dan dimensinya dapat dibentuk melalui pengecoran ini, misalnya ronggarongga, saluran-saluran dan lain-lain yang mungkin tidak dapat dilakukan dengan cara lain, dengan demikian benda tuangan berkembang sejalan dengan moderenisasi teknologi itu sendiri hal ini dikarenakan benda tuangan memiliki keunggulan dan dapat diterima diberbagai jenis produk, seperti permesinan, automotif, listrik dan elektronik, konstruksi/ bangunan gedung, assesoris dan lain-lain. Namun demikian jika kita lihat industri manufaktur yang bergerak dibidang pengecoran ini jumlahnya masih relative kecil dengan kualitas produknya pun masih rendah walaupun ada produk dengan kualitas tinggi tetapi masih dengan teknologi luar negeri. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat berkompetisi dengan bangsa lain terutama dalam era globalisasi seperti sekarang ini.

Pembuatan Coran dengan Pasir Cetak
Proses pengecoran dengan pasir cetak ini masih digolongkan dalam proses pengecoran secara manual (tradisional) karena masih dioperasikan dengan tangan manusia/operator. Karena masih dilakukan secara manual maka hasil dari pengecorannya juga masih mempunyai kualitas dan kuantitas yang rendah, sehingga masih perlu dilakukan pengerjaan mesin lainnya hingga mendapatkan benda cor yang jadi/diinginkan.
Adapun peralatan maupun perlengkapan yang digunakan dalam proses pengecoran dengan pasir cetak ini antara lain:
Pasir Cetak
1. Pasir Cetak
Digunakan membuat cetakan yang juga berfungsi untuk membuat pola/model dan inti, serta menahan aliran cairan logam pada waktu dituangkan kedalam cetakan. Contoh pasir yang digunakan dalam proses pengecoran yaitu pasir kali, pasir gunung, dan pasir  pantai
2. Inti
Inti (core) adalah suatu bahan yang terbuat dari pasir (pasir gemuk) yang mengandung kadar lempung lebih tinggi daripada pasir cetak. Inti digunakan untuk membuat lubang atau diameter dalam yang ada didalam coran. 
3. Model/pola
Model/pola merupakan bahan yang menyerupai benda asli atau benda yang akan dicor pada bagian luar.  Model/pola ini terbuat dari kayu (jati, mahoni, dan lainnya) dan logam (alumunium, besi, dan lainnya). Pola disini ukurannya dibuat lebih besar dari benda cor, hal ini dikarenakan adanya faktor penyusutan pada waktu cairan logam dingin.
4. Rangka Cetak
Rangka cetak merupakan alat atau rangka yang terbuat dari kayu maupun logam yang berbentuk segiempat atau bulat yang digunakan untuk membuat cetakan. Cetakan sendiri merupakan alat yang berisi pasir cetak yang sudah dipadatkan untuk melakukan proses pengecoran.
5. Alat-alat Pembuat Cetakan
Alat-alat ini digunakan untuk membantu dalam membuat cetakan dan mempermudah dalam melakukan proses pengecoran logam. Alat-alat tersebut terdiri dari :
a)    Penyangga
b)    Mandrel
c)    Pemberat
d)    Penumbuk
e)    Alat-alat lain (cangkul, sekop, kuas, ember, penghalus permukaan, obeng, palu, tang, dan lainnya)

 
Macam-macam perlengkapan pengecoran yang lain

1 komentar:

aripin zaenal mengatakan...

Pasir yg d gunakan jenis pasir ap aj dan ad campurannya gak??

Posting Komentar

Comments on Facebook

My "Tukeran Link"

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews